JAKARTA - Serangan demi serangan dari Muhammad Nazaruddin terus ditepis oleh para elite Partai Demokrat.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok menyebut tuduhan Nazaruddin soal aliran uang dalam kongres dan kesepakatan terselubung antara politikus Demokrat dengan pimpinan KPK, hanya rekayasa.
"Saya enggak paham dengan Nazar, logikanya enggak paham, asal menuduh-nuduh Anas mendapat jatah uang. Memang dia merasa dirinya bersih?" tukas Mubarok saat dihubungi okezone, Selasa (19/7/2011).
Menurut dia, tuduhan Anas yang sudah berlebihan malah menciptakan kesan Nazaruddin hanya omong kosong. "Kalau menyerang berlebihan menjadi enggak masuk akal. Memang Nazar karakternya buruk," sambungnya.
Nazaruddin menuduh Ketum Demokrat Anas Urbaningrum menerima jatah uang dari dua proyek yakni Hambalang dan wisma atlet SEA Games. Dari proyek Hambalang, Anas menerima Rp70 miliar. Di mana Rp50 miliar digunakan untuk pemenangan Anas saat maju di Kongres Demokrat, akhir Mei 2010.
Sementara dari proyek wisma atlet, Anas menerima uang Rp7 miliar yang juga dialokasikan untuk tim pemenangannya. "Saya sudah konfirmasi barusan ke sejumlah DPC pendukung Anas. Mereka membantah menerima uang ribuan dollar dari Nazaruddin," kata Mubarok menegaskan.
0 comments:
Post a Comment