Tuesday, July 19, 2011

Cat Termahal untuk Istana Presiden

Foto: K Yudha Wirakusuma/okezone; Foto Cover: almaokay.wordpress.com
Foto: K Yudha Wirakusuma/okezone; Foto Cover: almaokay.wordpress.com


SEKIRA pukul 08.00 WIB, beberapa orang pemuda hendak masuk ke dalam Kompleks Istana Kepresidenan. Tak seperti tamu Istana pada umumnya, beberapa pemuda ini tak terlihat necis.

Mereka hanya mengenakan kaus dan jelana jeans.

Seperti tamu pada umumnya, saat hendak masuk ke Kompleks Istana, mereka diperiksa oleh Pasukan Pengamanan Presiden.

Setelah berhasil masuk, delapan pemuda itu mengambil cat dan rool cat, dengan bantuan tangga yang terbuat dari besi.

Mereka berjalan ke bagian belakang Istana Negara yang menghadap ke Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Sisi samping Istana Negara mulai dicat dengan menggunakan cat berwarna putih.

Salah seorang pekerja mengaku sudah mengecat Istana sejak dua pekan lalu.

"Dari hari Senin dua Minggu kemarin," ujarnya saat berbincang dengan okezone, beberapa waktu lalu.

Dia juga menyebutkan honor yang diterima dari pekerjaannya mengecat Istana dalam sehari mencapai Rp120.000. Namun tak semua pekerja menerima honor yang sama.

"Beda-beda, ada yang di atas Rp100.000, ada juga yang di bawah Rp 100.000," ungkapnya.

Kontrak kerjanya untuk mengecat Istana, lanjutnya, hanya sampai tanggal 30 Agustus 2011. "Ya ini sampai 30 Agustus," paparnya sambil menunjukkan tanda pengenalnya berlaku hingga 30 Agustus 2011.

Cat yang digunakan untuk mengecat Istana Merdeka, Istana Negara, serta beberapa bangunan lain yang berada di Kompleks Istana Kepresidenan adalah cat tembok termahal di negeri ini.

"Mereknya Dulux, itu cat paling mahal di Indonesia, mana ada cat lain yang lebih mahal?" akunya.

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini mengaku bahwa dirinya sudah dua kali melakukan pekerjaan yang sama. "Saya dibawa sama bos saya, pagi kita berangkat ke sini, kalau sore pulang. Sudah ada bukunya di sini, yang biasa mengecat saja yang boleh kerja di sini," katanya.

Walaupun hanya berprofesi sebagai tukang cat, dia mengaku tak kecil hati, hal tersebut lantaran di sela-sela pekerjaannya dia dapat menatap orang nomor satu negeri ini secara langsung.

"Saya senang bisa lihat Pak SBY, terus menteri-menteri yang datang ke sini," imbuhnya.

Dia mengaku telah baru beberapa tahun menggeluti profesi sebagai tukang cat. "Dulu di Bandung Kota Madya, terus di Jalan Denpasar kompleks menteri, di departemen-departemen, ya di pemerintahan," akunya.

Belakangan memang Istana tengah berbenah diri, mulai mempercantik tampilan dengan mencat ulang bangunan yang berada di dalam Kompleks Istana Kepresidenan.

Besar harapan rakyat Indonesia, cat berwarna putih tidak hanya semata-mata untuk menambal beberapa bagian kotor di antara bangunan, namun cat putih juga dapat membenahi negeri ini, dari mulai kejujuran, keadilan, hingga kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

0 comments:

Post a Comment